Senin, Mei 17, 2010

Implementasi KM Samsung SDS

Samsung SDS Co. Ltd., (Samsung SDS) berdiri pada tahun 1985 sebagai organisasi yang memberikan jasa berbasis information technology (IT) secara komprehensif, termasuk sistem integrasi, sistem manajemen, jasa konsultasi, jasa edukasi di bidang IT, infrastruktur dan jaringan. Ini sesuai dengan goal nya ‘to provide integrated IT services based on thought leadership.” Untuk mencapai goal tersebut, Samsung mengoptimalkan lima kapabilitas yang dimilikinya, yaitu: kepemimpinan, teknologi, pengembangan, manajemen dan inovasi.

Kini Samsung SDS telah berkontribusi memberikan jasa IT di berbagai sektor antara lain: keuangan, manufaktur, kesehatan, transportasi, dan administrasi pemerintahan. Di tahun 2008 tingkat penjualan Samsung mencapai USD 2,3 juta dengan jumlah karyawan lebih dari 8.300 orang. 1.100 karyawan Samsung berpendidikan Pasca Sarjana (Master dan Doktor), dan 500 diantaranya adalah IT Business Consultants yang memiliki sertifikat di bidangnya.

Samsung SDS telah mendorong Grup Samsung untuk menerapkan knowledge strategy dan membangun budaya saling berbagi pengetahuan melalui jaringan bisnis global mereka. Tersebarnya kantor cabang, pusat penelitian dan kantor perwakilan di seluruh penjuru dunia mengharuskan mereka melalukan pertemuan-pertemuan virtual.


Strategi dan Arah KM

Sejak tahun 1996, Samsung SDS telah menerapkan berbagai inisiatif KM untuk mencapai visi mereka ‘meningkatkan kualitas dan produktivitas dengan menggunakan kembali (reusing) aset pengetahuan, serta memenangkan persaingan di tingkat global dengan meningkatkan kompetensi individu dan organisasi’.

Di tahun 2007 Samsung SDS membangn sistem informasi dan pengetahuan generasi baru, yakni SDS Workplace -dikenal dengan Openplace- dan menerapkannya secara global sehingga menjadi bagian dari budaya KM. Openplace ini merupakan pondasi untuk berbagi pengetahuan dimana para pengguna yang aktif berpartisipasi di dalamnya dapat membuat pengetahuan baru dan menyerapnya. Openplace mendukung proses kreatif, dimana kreativitas ini mutlak diperlukan untuk memberikan jasa inovatif di bidang IT.


Inisiatif KM

Dalam hal penerapan KM, Samsung SDS bisa dibilang sangat maju dibanding organisasi lainnya. Sudah lebih dari sepuluh tahun Samsung SDS mengembangkan berbagai kerangka KM, diantaranya adalah Community-oriented KM (CoKM), Process-oriented KM (PoKM) dan Asset-oriented KM (AoKM). Sejak tahun 2007, Samsung SDS telah menerapkan sistem kolaborasi berbasis teknologi Web 2.0 yang memungkinkan setiap karyawan untuk lebih terbuka satu sama lain, lebih aktif berpartisipasi dan saling berbagi pengetahuan.

Di awal tahun 1996, CoKM mulai diterapkan dalam rangka menciptakan budaya organisasi yang saling berbagi pengetahuan. Kini CoKM telah menjadi pondasi bagi penerapan KM di Samsung SDS. CoKM ini berupa pembentukkan komunitas antar divisi, konsultasi menggunakan media maya (cyber consulting), dan professional history system yang mendorong setiap karyawan secara sukarela saling berbagi pengetahuan.

Inisiatif PoKM dimulai tahun 2002. Sistem tersebut memuat seluruh proses bisnis yang ada dalam organisasi secara virtual dan membuat link dari setiap proses (terutama proses yang dianggap krusial) ke pengetahuan (dokumen-dodumen yang terkait) dan para ahli (expert) yang relevan. Dengan demikian, bila menghadapi permasalahan, dapat segera diantisipasi dengan pengetahuan yang relevan dan orang yang bersangkutan juga dapat langsung menghubungi para ahli tanpa perlu berlama-lama mencari.

AoKM dibangun pada tahun 2003. Inisiatif ini terbukti meningkatkan produktivitas, kualitas kerja dan kemampuan kepemimpinan dengan menggunakan kembali (reuse) pengetahuan dari proyek sebelumnya. Untuk membudayakan AoKM, secara reguler CEO memberikan penghargaan bagi karyawan yang menggunakannya secara konsisten.

Selain CoKM, PoKM dan AoKM, Samsung SDS juga memiliki Knowledge Management Center (KMC) yang berfungsi mendukung penerapan KM di organisasi. Di dalam KMC terdapat para Knowledge Manager yang membantu penerapan KM di lapangan, dan komunitas dari para expert, orang yang ahli di bidangnya yang mereka sebut dengan Knowledge Master. Keberadaan mereka inilah yang mendorong kelangsungan aktivitas KM di Samsung SDS. Hingga kini lebih dari 1.800 expert secara sukarela bergabung di Samsung SDS.

KMC bertanggung jawab dalam:
- mensosialisasikan kebijakan KM
- mengelola proses KM
- membuat knowledge map
- mengelola konten
- merencanakan dan mengelola sistem portal
- membuat sistem klasifikasi pengetahuan
- menunjuk dan memonitor Knowledge Practice Officers (KPO) dan Knowledge Area Experts (KAE).

KPO bertanggung jawab mengidentifikasi kesesuaian konten dan mendorong rekan kerja untuk berpartisipasi. Sementara KAE bertanggung jawab atas proses penciptaan pengetahuan, manajemen kualitas serta memberikan best practice knowledge di lingkungannya.



Samsung SDS mengoptimalkan penggunaan sistem Enterprise Knowledge Portal (EKP) dalam menerapkan KM, yang mereka sebut dengan Arisam. Arisam merupakan portal yang memiliki fitur-fitur lengkap dan komprehensif, antara lain mengaitkan sistem reward dengan knowledge sharing dimana semakin sering dan berkualitas seseorang berbagi pengetahuan ke rekan kerjanya, maka akan menambah bobot penilaian kinerja dirinya. Arisam juga memiliki program knowledge verification yang dilakukan oleh expert, forum konsultasi di dunia maya, dan employee opinion survey yang ditujukan untuk para knowledge worker.

Arisam juga dapat dikatakan sebagai kontainer yang berisi pengetahuan dari berbagai bidang dan aktivitas. Setiap karyawan bebas memasukkan dokumen dalam berbagai format ke dalam Arisam, sehingga bila dibutuhkan rekan-rekan mereka dapat mengambil dan menggunakan dokumen tersebut.

Setiap pengguna Arisam dapat melakukan personalisasi, yaitu mengubah tampilan Arisam agar lebih nyaman. Dengan tampilan yang menyenangkan, pengguna akan semakin sering masuk ke portal Arisam dan menggunakannya. Fitur personalisasi ini disebut dengan Knowledge Push Services.

Pencapaian di bidang KM


Dari survei tahunan mengenai tingkat kepuasaan karyawan terhadap program dan implementasi KM, mayoritas karyawan menggunakan KM bila menghadapi permasalahan, untuk meningkatkan efisiensi kerja dan proses belajar. Survei itu menunjukkan bahwa 84,5 % dari responden yakin aktivitas KM dapat membantu mereka dalam bekerja. Hingga kini tingkat kepuasan karyawan terhadap KM terus meningkat.

Khusus di bidang IT, pengalaman Samsung SDS dalam memberikan jasa IT secara akumulatif meningkat dari tahun ke tahun. Dan KM membantuk proses peningkatan ini karena pengalaman yang ada langsung di share ke pihak lain yang terkait dalam bisnis proses IT, tak terkecuali ke bidang pre-sales, proposal support, konsultasi dan pengembangan teknologi.

Keberhasilan Samsung SDS dalam menjadi organisasi pembelajar inilah yang membuatnya dapat bertahan di posisinya sebagai penyelenggara jasa IT nomor satu di Korea.

Tidak ada komentar: