Senin, Maret 01, 2010

Menularkan Semangat Pembaruan

Seseorang baru saja bergabung di dalam organisasi. Satu-dua hari ia sudah duduk dalam diam mengamati perilaku teman-temannya. Perlahan tapi pasti si anak baru ini akan dibawa masuk ke dalam "lingkaran pergaulan" teman-teman barunya.

Adaptasi seseorang setelah bergabung di dalam organisasi memerlukan proses relearn & unlearn. Hal ini bukan berarti setiap anggota baru organisasi melakukan proses "format ulang atau cuci otak" secara dratis, namun lebih kepada "memperkuat nilai organisasi" melalui nilai yang sebetulnya sudah lama dimiliki orang ini. Hanya saja, anggota baru dituntut lebih banyak mempraktikkan hal baru dan nilai-nilai yang biasa berjalan dalam organisasi.

Melalui kegiatan informal, persamaan minat, dst, nilai-nilai semula "abstrak/ tak tertulis" akan semakin cepat dipelajari. Karena terkadang suasana informal lebih mendalam dampaknya dibandingkan suasana formal. Kegiatan informal memunculkan aliran ide untuk memperbaiki kualitas kinerja dari hal-hal sepele: berbagi tips, pengalaman, links internet, belajar skill baru, hingga peningkatan kualitas hidup.

Setelah adaptasi, lalu langkah selanjutnya adalah berkontribusi. Namun dalam prosesnya, kontribusi tidak memiliki arti jika tidak dilakukan dengan semangat, melakukan sesuatu dengan cara/spirit yang baru atau fresh, meskipun itu merupakan pengulangan demi pengulangan tahapan kerja.

Anggota baru tidak akan begitu mudah terbawa oleh "arus" karena nilai yang dimilikinya berakar lebih dalam dari pada nilai-nilai perusahaan. Penyesuaian bahkan perlawanan akan senantiasa dilakukan oleh si anggota baru tersebut sehingga ia menemukan "titik ekuilibrium" bahkan "titik nadir", dimana ia sudah tak lagi menemukan alasan untuk "tidak berubah" dan mendapatkan pelajaran/ ganjaran dari perbuatannya.

Rasanya sangat aneh apabila seseorang yang baru memasuki masa orientasi di dalam organisasi merasa tidak perlu untuk melakukan adaptasi, merasa tidak harus belajar hal-hal yang baru, tidak perlu "memperkaya organisasi" dengan sumbangsih pengetahuan yang dimiliki, hingga menularkan semangat baru bagi pembaruan. Organisasi bahkan tidak akan merasakan dampak dari masuknya anggota baru tersebut. Bagaimana dengan kawan baru Anda?

Tidak ada komentar: