Pada beberapa kesempatan workshop agen perubahan bagi budaya bagi perusahaan, fasilitator kami dalam menyemangati para peserta seringkali meneriakkan “Pemimpin…” dan dengan bersemangat para peserta menjawab “Saya!”, sesi-sesi workshop tersebut lalu dilanjutkan hingga berakhir.
Pembaca sekalian mungkin akan bertanya-tanya: apakah implikasi dari yel-yel tersebut terhadap perubahan? Mengapa pemimpin itu adalah saya? Atau dengan pertanyaan lain: mengapa dalam proses perubahan tersebut kepemimpinan itu diperlukan? Tentunya permasalahan ini akan dibahas dalam artikel ini.
Kepemimpinan melalui pimpinan adalah adalah penggerak dan penentu arah dari perusahaan tersebut untuk berubah, sehingga jika tidak ada kepemimpinan yang kuat maka perubahan hanyalah mimpi kosong belaka. Artinya, perubahan yang terjadi di perusahaan haruslah diikuti dengan peningkatan kompetensi kepemimpinan jajaran perusahan. Lalu apakah tolok ukur meningkatnya kompetensi kepemimpinan di dalam perusahaan? Jawabannya ditandai dengan perubahan cara seseorang/ para jajaran perusahan berpikir di segala bidang termasuk dari cara seseorang tersebut menuntaskan pekerjaan, ”the way of doing things” di bidang kepemimpinan, atau lebih khusus lagi adalah ”perubahan paradigma” berpikir seseorang.
Selanjutnya, untuk menjadi seorang pembaharu atau agen perubahan bagi budaya bagi perusahaan terdapat banyak karakteristik kepemimpinan yang harus dimiliki, sebagaimana yang didefinisikan oleh Dey et al (2002), diantaranya adalah:
Tabel 1: Karakteristik Umum Seorang Pemimpin
1 Karismatik
2 Pintar
3 Emosi yang stabil
4 Integritas
5 Self determination
6 Mendukung dan empatik
7 Memiliki kebutuhan tinggi untuk mencapai kesuksesan
8 Kreatif
9 Memiliki kebutuhan tinggi untuk mempengaruhi
10 Jujur
11 Memiliki ambisi
12 Dominan
13 Memiliki energi yang berlebih
14 Efektif dalam menyelesaikan permasalahan
15 Memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan
16 Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
17 Memiliki keyakinan dan tujuan yang kuat
18 Memiliki motivasi tinggi untuk memimpin
19 Fleksibel
20 Menetapkan tujuan
Sedangkan karakteristik teknis yang harus dimiliki oleh pemimpin menurut Dey et al (2002), diantaranya adalah:
Tabel 2: Karakteristik Teknis Seorang Pemimpin
1 Membangun kebanggaan bagi pengikutnya
2 Menciptakan identitas organisasi
3 Memberikan kesan mendalam (impression management)
4 Membangkitkan kerjasama tim dan meningkatkan ikatan sosial tim melalui ritual
5 Memonitor, berkonsultasi dan mendelegasikan tugas kepada pengikutnya
6 Memotivasi pengikutnya
7 Merupakan komunikator yang efektif (secara jelas menyatakan, mengkomunikasikan, dan membangun komitmen terhadap visi)
8 Membangun kepercayaan diri dan menstimulasi antusiasme
9 Mendukung, mengakui dan memberikan penghargaan bagi masukan para pengikut
10 Menggunakan analogi dan metafora (dalam mengkomunikasikan dan memberikan inspirasi )
11 Mengembangkan simbol dan citra baru
12 Memberikan pertimbangan yang bersifat perorangan
13 Secara intelektual menstimulasi para pengikutnya
14 Mengembangkan dan membina para pengikutnya
15 Memberikan inspirasi kepada para pengikutnya untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
16 Mengelola konflik
Dari tabel di atas, jelaslah bahwa di dalam meningkatkan kompetensi kepemimpinan ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi agar jajaran perusahaan dapat menjadi pemimpin (bagi terciptanya perubahan) yang baik. Pemimpin bisa dilahirkan atau memang ”diketemukan” bakatnya di antara jajaran perusahaan. Karakteristik khas pemimpin, sesuai dengan yang dilukiskan oleh Dey et al (2002) secara tersirat adalah para pemimpin merupakan motor penggerak, sumber inspirasi dan pemelihara semangat perubahan di dalam organisasi melalui cara-cara mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan, bawahan, yang diperkuat oleh mentalitas mereka yang penuh energi dan ambisi.
Sedangkan terkait dengan ”kompetensi kepemimpinan”, telah banyak peneliti yang membagi, mengelompokkan dan mengklasifikasikan hal-hal apa saja yang harus dimiliki oleh pemimpin. Sehingga dari berbagai macam penelitian yang dilakukan, terdapat 3 bagian besar keterampilan/ aspek kompetensi kepemimpinan yang merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh pemimpin: (1) Aspek Kognitif yang meliputi: kemampuan menganalisa, kemampuan intelegensia, kemampuan perencanaan, dan kreatifitas ; (2) Aspek kepribadian yang meliputi: keterampilan interpersonal, fleksibilitas, serta kematangan emosi; dan (3) Aspek manajerial yang terkait: pengembangan orang lain, pengambilan keputusan serta pengawasan.
Disadari, perubahan yang terjadi pada perusahaan memiliki kecepatan tertentu, dimana hal tersebut adalah tergantung pada bagaimana tingkat, skala atau kedalaman kompetensi kepemimpinan yang dimiliki oleh agen perubahan bagi budaya perusahaan serta intensitas pemimpin (yakni agen tersebut) di dalam menjalankan tugas serta komitmennya. Sehingga pada akhirnya tantangan di dalam mengembangkan kompetensi kepemimpinan di dalam perusahaan adalah bagaimana perusahaan memilih dan memilah kompetensi kepemimpinan yang cocok untuk dikembangkan, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di dalam perusahaan.
Akhir kata, kontribusi di dalam proses pembinaan agen bagi perubahan budaya perusahaan adalah intensifikasi terkait dengan pengembangan kompetensi kepemimpinan. Bagi para jajaran di sisi lain merupakan peluang untuk berkembang ke arah yang karir/ posisi lebih baik, di sisi organisasi akan memberikan angin segar bagi perusahaan bahwa pada saat-saat kritis lahirlah agen-agen perubahan yang berkomitmen dan berkompetensi tinggi. Sehingga, tidaklah keliru teriakan yel-yel ”Pemimpin..... Saya!” adalah simbol bahwa perubahan hendaknya dimulai dari diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar