Berikut ini adalah catatan pinggir tentang Kisah Ikan Salmon dan Kepiting*
Seringkali ikan salmon yang telah ditangkap nelayan mati sebelum sampai ke pantai. Ikan salmon yang bernilai adalah ikan salmon yang segar dan masih hidup. Lalu cara apa yang dipakai oleh nelayan tsb agar ikan salmon tetap hidup hingga ke garis pantai? Caranya adalah melepaskan beberapa ekor ikan hiu kecil untuk mengejar ikan-ikan salmon tsb. Hasilnya ikan salmon tetap segar karena ikan tersebut terus bergerak.
-o-
Lesson learned dari cerita ini adalah, makhluk hidup itu harus bergerak terus untuk kebaikan dirinya sendiri. Sehingga tidak heran, "makhluk-makhluk" yang tengah berada pada comfort zone seringkali didera sakit, dan tanda-tanda fisik seperti ubanan, pelupa, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
-o-
Kisah kedua adalah tentang Kepiting. Untuk menangkap kepiting yang hidup di dasar lautan, caranya sangat mudah. Letakkan 2-3 ekor kepiting di dalam kotak. Di dasar lautan, kepiting-kepiting itu akan mengajak kepiting-kepiting lain untuk bergabung. Lalu kepiting yang satu akan menjepit kepiting-kepiting lainnya, dan akibatnya akan banyak sekali kepiting-kepiting yang tertangkap oleh para nelayan.
-o-
Sebagai perumpamaan bagi kita, janganlah kita menjadi "kepiting yang saling menjepit", sehingga karena satu dan lain hal kita semua tidak dapat berubah karena sudah terjepit oleh ulah kepiting-kepiting yang lain.
-o-
Dalam hidup ini atau khususnya pada institusi ini tidak ada "zona aman". Sebagai landasan mekanisme bagi perubahan tersebut, perlu dibentuk mindset. Sebagaimana ikan salmon yang harus terus "berlari", kita mencari peluang-peluang untuk menciptakan kemajuan dan menciptakan inovasi.
* Kisah inspiratif ini diceritakan oleh Bapak Charmeida Tjokrosuwarno, Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik, Kementerian Keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar