Rabu, Juni 09, 2010

Demam Prezi & Berbagi Pengetahuan

Pembaca sekalian, ditengah derasnya arus informasi, kita dituntut untuk bijak di dalam memilih dan memilah informasi, bijak dalam mengklasifikasikan informasi dan tentunya menyimpan informasi. Namun bagaimana jika pada suatu ketika kita diminta untuk mempresentasikan suatu konsep, makalah, literatur, temuan, atau berkenaan dengan pengetahuan baru, dalam waktu yang teramat singkat? Tentunya kepanikan tiba-tiba melanda sang pembicara, karena begitu banyaknya informasi dan pengetahuan yang ingin dibagikan.
Lembaran slides yang sangat banyak, diwarnai dengan detail, memenuhi makalah presentasi. Lalu tambahan demi tambahan slides di sana sini menjadi sebuah lampiran. Dan kumpulan lampiran tersebut menjadi indeks.
Pada saat presentasi tiba, penonton dihujani dengan banyak informasi, definisi, contoh dan detail. Presentasi menjadi sangat membosankan, dan demikian juga dengan pemirsa.

Belakangan ini, sebuah software baru berbasis web 2.0 dikembangkan dengan semangat berbagi pengetahuan, dan berlaku seperti "blog curahan pikiran" di dalam kanvas-kanvas prezi. Prezi, sebagaimana power point presentation, hanya menggunakan satu (!) halaman/ kanvas saja untuk menuangkan keseluruhan pikiran anda.

Diilhami oleh "jalan zen", prezi menginginkan presenter memberikan satu gambaran, framework, dimana pemirsa dengan mudah dapat mengikuti alur pemikiran si presenter hanya dalam satu kanvas. Kemudian pemirsa secara interaktif dapat melayangkan pertanyaan, tanpa menginterupsi presenter untuk memindahkan/ mencari slides demi slides mencarikan jawaban yang dimaksud, seperti pada power point presentation.

Tampilan Prezi sangatlah simple. Seperti mind map, anda tinggal mengetik "judul besar", poin utama, poin penjelas, dan catatan, gambar, media (you tube, Pdf, jpg) di kanvas; mengelompokkan issues/ bahasan menggunakan "framework".
Hirarki informasipun dibuat berdasarkan "besar kecilnya huruf". Dan akhirnya untuk alur/ plot presentasi tinggal tambahkan "path" dalam satu klik pada kanvas prezi. Lalu biarkan prezi melakukan demo (zoom-in & zoom out) presentasi anda.

Penulis yang belum lama ini mencoba software inipun merasa sangat terbantu. Bahkan dalam waktu yang sangat singkat penulis dapat menguasai penggunaan software ini karena begitu user friendly-nya software ini.

Prezi, sebagaimana jalan zen, menyederhanakan (namun tidak mempermudah) presenter dalam mempresentasikan makalah. "Demam prezi" kinipun melanda akademisi, profesional, bahkan pelajar di berbagai belahan dunia. Bagaimana dengan anda?




Informasi lebih lanjut:
http://blog.prezi.com/
www.prezi.com
http://prezi.com/learn/

demo prezi:
tugas/instruksi
prezi-tation

Tidak ada komentar: