Untuk itu, penulis ingin berbagi kisah dua Unit Kerja yang telah berhasil menerapkan budaya perusahaan, yang terbukti menghasilkan progress/ kinerja dalam waktu singkat quick wins vs budaya perusahaan yang digerakkan oleh nilai (value driven) dalam dua paparan di bawah ini:
Unit Kerja 1:
Unit Health, Safety & Environment merupakan unit kerja yang
mengemban tugas memastikan tersedianya kebijakan quality & safety plan korporat serta
pelaksanaan Safety Management System sesuai dengan standard dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Di balik rutinitas Unit Health, Safety & Environment yang padat, tersebutlah
sebuah café sebagai tempat berkumpul para awak. Café ini merupakan tempat knowledge
sharing informal dilakukan, sehingga berbagai ide, inisiasi dan inovasi pun
lahir. Manajemen unit kerja kemudian dengan cermat mempersiapkan program
budaya dengan cara mengidentifikasi perilaku mana saja yang harus dimulai,
dilanjutkan dan dihentikan sesuai dengan nilai budaya perusahaan. Kemudian
orientasi “Corporate Culture” dilakukan dengan untuk memastikan pemahaman nilai budaya perusahaan.
Seiring dengan bertambahnya karyawan, unit kerja ini pun menjalankan
program training yang melibatkan para trainer Unit Health, Safety & Environment.
Orientasi yang berdurasi lebih dari 100 jam ini diharapkan tidak hanya
bermanfaat bagi karyawan baru, namun sebagai ajang bagi karyawan lama
mendapatkan refreshment.
Untuk membangun kebersamaan, morning briefing dilakukan setiap
pagi di Café untuk mendiskusikan
berbagai hal. Kebiasaan dalam lingkup unit kerja selama lebih dari 5 tahun ini
dijalankan jajaran pimpinan dan anak berinteraksi dalam satu lokasi-tanpa
rasa sungkan. Kemudian acara gathering tahunan sebagai acara yang
ditunggu-tunggu, dimana coaching & counseling diikuti oleh sesi feedback oleh seluruh jajaran. Sesi feedback ini pun membangun keterbukaan,
dimana atasan/ karyawan senior dapat dikritik oleh bawahan/ karyawan junior.
Untuk memastikan aspek safety dan safety culture di segala
lini, Unit Health, Safety & Environment secara konsisten menerapkan Safety
Management System (SMS). Sosialisasi SMS ditargetkan hingga karyawan back
office - yang dalam kegiatan sehari-hari sama sekali tidak berhubungan
dengan operasional safety melalui e-learning SMS. Kemudian secara berkala
unit kerja ini menerbitkan publikasi mengenai safety.
Prestasi Unit Health, Safety & Environment dalam menekan tingkat
insiden sebesar 0,37 per 1.000 event tidak langsung membuat Unit Health, Safety
& Environment berbesar hati. Sejalan dengan penerapan SMS, Operational
Hazard Report pun diberlakukan sebagai media komunikasi analisa
risiko dan identifikasi untuk mengurangi insiden atau mencegah kecelakaan.
Dampak yang dirasakan unit kerja ini adalah adanya trend
peningkatan laporan dari waktu ke waktu dan menurunnya premi ansuransi meskipun
terjadi pertambahan armada.
Ibarat sebuah perjalanan panjang, langkah demi langkah kerja keras dan
kesungguhan Unit Health, Safety & Environment dalam memastikan safety
culture merupakan sumbangsih intagible-non monetary yang tak
ternilai bagi Perusahaan.
Unit Kerja 2:
Yel-yel Unit Sales Region diteriakkan untuk menyemangati para peserta morning
briefing, setelah pembacaan nilai-nilai Budaya Perusahaan, dan Mars Perusahaan dinyanyikan. Dan tak lama kemudian, masing-masing perwakilan menyampaikan update mingguan. Diskusi
dan arahan selama 1 jam berlangsung sangat interaktif, di sela-sela pemaparan
progress mingguan, pimpinan tak lupa memberikan saran/ masukan dan memompa semangat jajarannya agar bekerja menjadi lebih baik dari hari ini.
Berbekal tekad untuk melakukan efisiensi di segala lini, Unit Sales Region menjalankan program budaya “Move Forward”,
dimana unit kerja ini berpindah kantor secara swadaya dan sekaligus mengadakan grand
launching yang dihadiri oleh para pejabat teras. Kesuksesan acara yang
diadakan tanpa bantuan Event Organizer (EO) merupakan hasil kerja keras
dan tangan dingin jajaran pimpinan, Change Agent, dan karyawan.
Kondisi kantor Unit Kerja sebelum program budaya “Move Forward” diakui karyawan
sangat menyedihkan. Letak yang kantor kurang strategis, harga sewa relatif yang mahal,
lahan parkir terbatas, dan sempitnya ruang tunggu menyebabkan ketidaknyamanan pelanggan, sehingga suasana kerja dan pelayanan menjadi kurang kondusif. Kondisi ini pula yang
akhirnya mempengaruhi pendapatan Unit Kerja ini.
Kantor yang tersebar di lokasi berjauhan menyebabkan karyawan tidak saling kenal. Hal ini berakibat komunikasi yang kurang efektif yang pada akhirnya menyebabkan pola kerja yang “silo”. Kondisi ini kemudian dijembatani pimpinan dengan morning briefing mingguan. Kemudian melalui musyawarah yang melibatkan seluruh karyawan, diputuskan agar lokasi kantor dipindah, namun tanpa bantuan pihak luar.
Kantor yang tersebar di lokasi berjauhan menyebabkan karyawan tidak saling kenal. Hal ini berakibat komunikasi yang kurang efektif yang pada akhirnya menyebabkan pola kerja yang “silo”. Kondisi ini kemudian dijembatani pimpinan dengan morning briefing mingguan. Kemudian melalui musyawarah yang melibatkan seluruh karyawan, diputuskan agar lokasi kantor dipindah, namun tanpa bantuan pihak luar.
Pimpinan menyatakan telah menerapkan hal-hal baik di unit kerja sebelumnya
untuk diterapkan di Unit Kerja ini. Meskipun pada awalnya mengumpulkan karyawan
tidak mudah, pimpinan diyakinkan bahwa morning briefing terbukti
menjembatani “silo mentality” tsb. Sehingga jajaran telah saling memahami
pekerjaan unit lain.
Atribut nilai-nilai budaya perusahaan ditempatkan di setiap sudut, bahkan pigura cermin pun dihiasi standar berpakaian karyawan.
Menandai HUT Perusahaan ditandai dengan pemakaian pin “Care & Responsive” yang dijadikan reminder agar karyawan senantiasa peduli dan tanggap dengan
lingkungan sekitarnya.
Program yang awalnya
bertujuan untuk menekan efisiensi dan meningkatkan sales, ternyata telah
dijiwai hingga ke perilaku sehari-hari karyawan dalam tempo kurang dari bilangan tahun. Kemandirian Unit Kerja yang menggerakkan, menginspirasi, bahkan
mempersatukan seluruh unit kerja binaan patutlah menjadi pembelajaran bagi
tercapainya misi Unit Kerja ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar