Jumat, Oktober 22, 2010

Employee Engagement : Menyentuh Hati & Meningkatkan Kinerja

Employee Engagement Survey merupakan alat yang mengukur "indeks motivasi karyawan", memotret temperatur dan lingkungan kerja karyawan secara umum, sehingga mereka dapat berkontribusi dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dinamakan "Engagement" karena survey ini tidak hanya mengukur faktor penyebab terjadinya kepuasan karyawan, namun juga bagaimana produktifitas unit dan organisasi secara keseluruhan, kompleksitas pekerjaan, efektifitas fungsi SDM, penilaian konsumen terhadap perusahaan, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan karyawan dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Inti dari Enggagement karyawan di suatu perusahaan sesungguhnya berada "di bawah permukaan es" yang harus terus digali dan dikenali selama karyawan bekerja di perusahaan. Dalam suatu tugas/ misi/ pekerjaan, idealnya karyawan dapat senantiasa menyalurkan apa yang menjadi minat, bakat, dan aspirasi sehingga pekerjaan yang dikerjakan karyawan menjadi pekerjaan yang disukai, "effortless", bernilai (produktif) dan bahkan menambah semangat. Sehingga sudah seharusnya menjadi tugas pokok Manajemen, manajer lini, dan fungsi SDM agar dapat mengenali, menggali apa-apa yang sesungguhnya menjadi "motif" atau "compass" dimana karyawan mendedikasikan "energi" yang mereka miliki.

Terdapat 3 faktor utama yang menjadi besaran "mengapa" karyawan memiliki sinergi yang kuat kepada perusahaan:
1. Faktor Autonomi
2. Faktor Kreatifitas
3. Faktor Pengakuan

Jikalau tanaman diberikan cahaya, air atau zat makanan yang cukup, maka ia akan tumbuh subur, berkembang, dan menyegarkan mata orang-orang yang memandangnya.
Dan adalah sifat alami manusia untuk diberikan ruang, tempat, waktu selama bekerja agar ia dapat mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Pengakuan manajemen terhadap otonomi, dalam artian karyawan diberi kepercayaan dalam memprioritaskan pekerjaan, mendelegasikan, bahkan bermitra dengan rekanan kerja. Pengakuan terhadap otonomi diekspresikan para atasan/ manajemen dengan tulus dengan mempercayakan pekerjaan sepenuhnya, dan sedapat mungkin "mengurangi frekuensi" mempertanyakan sampai di mana pekerjaan tsb terselesaikan.

Otonomi yang membangun akan membangkitkan "kreativitas" yang ada dalam diri karyawan, dimana mereka dapat mengekspresikan diri (dalam artian positif), mencurahkan ide-ide bagaimana lingkungan pekerjaan, pekerjaan, bahkan bagaimana perusahaan dapat menjadi lebih baik, tanpa takut ide-ide tersebut ditertawakan, “dicuri”, atau bahkan dilecehkan.


Pengakuan adalah penting, sekecil apapun itu. Mungkin saja yang dilakukan oleh karyawan tsb adalah hal yang sepele, namun bagi atasan yang jeli (secara lisan memuji dan mendukung tindakan karyawan tsb), maka tindakan itu akan terus dikenang oleh karyawan. Ke depan, pengakuan atau penghargaan manajemen akan memberikan dampak bagi produktifitas serta peningkatan kualitas perusahaan dalam jangka panjang.

Sebagai penutup: dari ketiga faktor yang meningkatkan dan mempererat ikatan karyawan pada perusahaan, faktor mana yang menyentuh hati karyawan anda?

Tidak ada komentar: