Sabtu, Agustus 01, 2009

Black Swan


Buku ini terus terang belum selesai dibaca, namun bagi penulis ini merupakan sebuah buku yang sangat inspirational, dibaca sebelum tidur. Buku ini menarik seseorang untuk tergerak memikirkan sesuatu yang tak terpikirkan, yang mungkin jauh dari "kejadian yang mungkin terjadi" atau mungkin hilang diantara lipatan pikiran kita. Ditulis oleh seorang quant atau pemodel matemetika untuk industri keuangan, seseorang yang juga merupakan filsuf, dan mungkin seorang Kahlil Gibran "edisi kontemporer" pada abad ini. Dan buku ini langsung penulis beli ketika Bapak Kusmayanto Kadiman memberikan sambutan pada acara 2009 Indonesian MAKE Study.

Indonesian Next Black Swan?
Menyitir ucapan Taufik Ismail dalam makalahnya yang berjudul "Generasi Nol Buku: Yang Rabun Membaca, Pincang Mengarang".. bersama dengan puluhan ribu anak SMA lainnya di seluruh Indonesia pada tahun 1953-1956, mereka telah menjadi generasi nol buku, yang rabun membaca dan lumpuh menulis. Sehingga, imbuh beliau, di tahun-tahun tersebut sangat sedikit orang yang dapat mengekspresikan tulisan. Karena pada saat itu mereka tidak mendapat tugas membaca melalui perpustakaan sekolah, sehingga "rabun" membaca. Sementara istilah "pincang mengarang" adalah karena generasi tersebut tidak diberikan "latihan mengarang yang mencukupi" untuk pelajaran-pelajaran di sekolah.

Generasi ini mungkin sekali telah menjadi pejabat tinggi, orang-orang yang berpengaruh bagi bangsa ini, lalu kesulitan untuk menurunkan ilmu yang tacit (yang ada di kepala), menjadi sesuatu yang explicit (terekam/ tertulis/ terpahat) untuk diwariskan dan dibagikan kepada anak-cucu atau generasi berikutnya.

Lalu black swan seperti apa yang dapat terpikirkan, untuk generasi-generasi kita selanjutnya?

Tidak ada komentar: