Selama 2 jam sesi beliau, terdapat banyak tips serta wawasan baru terkait IT, mulai dari aspek: cohort (kesenjangan antar generasi), psikologi & komunikasi, pendidikan & pendampingan anak-anak, hingga trend teknologi mutakhir.
Menggunakan Mesin Pencari Google
Beliau dengan gaya story telling yang menarik, unik, inspiratif sekaligus jenaka - mengemukakan bahwa Bangsa ini belumlah maksimal di dalam memanfaatkan mesin pencari (dicontohkan) Google. Dan kita belum memanfaatkan sebagaimana bangsa lain yang berhasil menciptakan value dan profit dari IT.
Sebagai contoh, kita masih kekurangan ahli IT, agar kita dapat sejajar dengan negara tetangga kita, Singapura, menurut Prof. Eko dibutuhkan sekitar 600.000 orang tenaga IT. Kemudian di luar sana ada jutaan beasiswa yang menanti. Cara mencari data spesifik yang dimaksud, misal: formulir beasiswa IT fakultas ilmu komputer tahun 2010 dalam bentuk formulir PDF, ketiklah:
- scholarship + IT + computer + faculty + 2010 + form + filetype:pdf
Untuk subjek yang ingin kita ketahui (hint: mengerjakan P.R./ tugas dari atasan), misalnya berkaitan dengan enterprise resources planning, cara biasa yang kita gunakan adalah, mengetik :
enterprise planning resources (lalu muncul 123 juta files)
Coba tambahkan tanda (“ “) untuk subjek khusus, misalnya:
"enterprise planning resources” (muncul 183 files) akan tetapi file belum spesifik -berdasarkan bentuk file yang diinginkan. Untuk mencari file dengan spesifikasi tipe file power point, ketiklah:
"enterprise planning resources” filetype:ppt (muncul 7060 files)
Jika ingin kualitas subjek "enterprise planning resources” lebih bagus dan lebih tajam, ketiklah:
- "enterprise planning resources” filetype:ppt Stanford university (muncul 40 files)
- "enterprise planning resources” filetype:ppt Harvard business school (muncul 70 files)
Literacy Gap Trade-Offs
Tantangan para orang tua di bidang IT di dalam menjembatani generation gap antara orang tua dengan anak-anak yang lahir setelah tahun 1984, dimana antara orang tua dan anak terdapat literacy gap trade offs. Kebanyakan orang tua melek informasi namun buta teknologi, sedangkan anak-anak melek teknologi namun masih memerlukan pendampingan untuk memahami dan menyaring informasi. Untuk menjembatani literacy gap adalah dengan komunikasi antara orang tua & anak (on line atau off line) serta keikutsertaan atau peran orang tua di dalam menguasai teknologi/ memanfaatkan aplikasi.
Knowledge is Power, don't Share..
Di dalam dunia pendidikan bahkan di dunia kerja juga masih sarat dengan paradigma yang menghambat kemajuan, yakni: "knowledge is power, don't share" sehingga berbagi pengetahuan menjadi tidak mudah dilakukan. Pembaca sekalian dapat membayangkan, betapa banyak data yang tersimpan tanpa pernah dimanfaatkan untuk sekedar pemahaman, pengembangan, penelitian, dll.
Trend ke depan, menurut Prof. Eko, persaingan yang akan dihadapi bukan lagi antar bangsa, namun persaingan antar individu atau individu yang berkelompok melalui kolaborasi pengetahuan, yang berlomba-lomba melakukan inovasi untuk mengeksekusi, mewujudkan sesuatu yang masih dimimpikan...
Penutup
Bagi penulis, sharing session yang diberikan Prof. Eko yang sangat inspiratif sekaligus reflektif ini sungguh membuka wawasan. Sehingga untuk menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa lain, maksimalkanlah pemanfaatan pengetahuan melalui internet dan bagikanlah ilmu secara cuma-cuma - misalnya melalui blog ini. Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar