
Ini cerita yang tidak aneh bagi seorang asisten peneliti dimana sebetulnya ialah penemu terobosan baru; atau seorang co-author/ ghost writer bidang penulisan dimana sebetulnya ialah penggagas ide dan bahkan kontributor utama; atau seorang karyawan biasa yang sebetulnya mencetuskan ide terpopuler dalam perusahaan; dan masih banyak lagi orang-orang yang mengalami nasib menjadi ”orang kedua” penentu kesuksesan ”pemain utama”.
Inilah kisah nyata seorang teman baik saya versus oknum manajemen, dimana ia secara ”de facto” adalah kontributor utama artikel yang dimuat di sebuah koran terkemuka Indonesia. Namun begitu kumpulan artikel tersebut dicetak

Kasus diatas merupakan contra productive bagi perusahaan yang mengaku telah menjalankan knowledge management. Sang penulis pemula memang belum lagi punya nama, namun setidaknya sebentuk pengakuan akan menghadirkan penulis ternama, tanpa mempermalukan sang oknum yang berpikiran jangka pendek tersebut. Dan ingat lah: semakin dalam ilmu digali, ia tidak akan pernah kering, bahkan akan semakin berlimpah.
Penulis hanya bisa berseru, ”Mari, Bung, rebut kembali hak ’intelectual property’ para generasi muda!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar