Bagi organisasi yang mulai menemukan kesetimbangan (menjelang tahapan "mature"), membangun Career Track (dan juga subsistem-subsistem HR lainnya) adalah ibarat membangun sebuah jalan. Mengapa demikian? Fungsi HR yang sebelumnya berada pada "level administrasi" kini bergerak guna memberikan layanan yang lebih baik. HR ditantang untuk memikirkan sesuatu yang intangible: belum lagi terlihat, namun dapat dimaknai melalui keberadaan potensi jajaran organisasi. HR diajak memikirkan bagaimana situasi dan kondisi jajaran perusahaan jangka waktu 3, 5, 10 tahun lagi; menggerakkan jajaran untuk bersiap diri menghadapi tantangan serta strategi yang diambil oleh organisasi; memonitor apakah pergerakan jajaran tetap pada track yang telah ditetapkan organisasi.
Bagi HR, ini sama saja dengan membangun fondasi organisasi serta bangunan di atasnya. Artinya ke depan organisasi ini akan terus berkembang, going concern (istilah finance-nya), dan berjalan. Dan di atas fondasi ini hiduplah potensi-potensi jajaran yang siap diluncurkan, dimana pada suatu saat nanti mereka akan mengambil alih posisi-posisi strategis yang semula dipegang oleh manajemen puncak atau bahkan pimpinan perusahaan saat ini.
Dalam pada itu, career track merupakan "jalan" yang membawa jajaran perusahaan menuju tempat yang lebih baik (tempat yang diidam-idamkan); dimana untuk sampai ke tujuan, jalan yang diambil itu akan penuh oleh ujian dan rintangan, hingga jajaran benar-benar siap untuk ditempatkan di posisi tersebut. Sesungguhnya jalan tersebut di organisasi manapun akan selalu ada, namun layak atau atau tidaknya jalan tersebut ditempuh hingga sampai ke tujuan tergantung dari seberapa baik infrastruktur di dalam organisasi. Bagaimana dengan organisasi anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar